Tugas Softskill Ke 1 Bahasa Indonesia 2
1. Definisi
penalaran dan Jenis Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu saat
penyimpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak
benar. Di sinilah letaknya kerja pernalaran. Orang akan menerima data dan fakta
yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang belum jelas kebenarannya. Data
yang dapat dipergunakan dalam pernalaran untuk mencai satu simpulan ini harus
berbentuk kalimat pertanyaan.
Jenis-Jenis Penalaran :
1) Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif bertolak dari
sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang
lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih dari umum dari pada
proposi tempat menarik simpulan itu. Proposi tempat menarik simpulan itu
disebut premis.
Penarikan
simpulan (konklusi) secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat
pula dilakukan secara tidak langsung.
2) Penalaran
induktif
Penalaran induktif adalah penalaran
yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan
yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang diperoleh tidak lebih khusus dari
pada pernyataan (premis).
2. Definisi
Proposi dan Contohnya
Proposi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapar di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kalimat tenya, kalimat
perintah, kalimat harapan, dan kalimat inverse tidak dapa disebut proposi. Hanya
kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat
itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang
netral. Porposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan
bentuk
2. Berdasarkan
sifat
3. Berdasarkan
kualtias
4. Berdasarkan
kuantitas
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi
2, yaitu :
a. Tunggal
adalah proposisi yang terdiri dari subek dan satu predikat atau hanya mengandung
satu pernyataan.
Contoh :
·
semua dokter harus menyembuhkan pasien.
·
Setiap pemuda adalah calon pemimpin
b. Majemuk
atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu
predikat.
Contoh :
·
Semua dokter harus menyembuhkan pasien
dan bersikap ramah.
·
Kakak bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat, proposisi dapat dibagi ke dalam 2
jenis, yaitu :
a. Kategorial
adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikat tidak
membutuhkan/memerlukan syarat apapun.
Contoh :
·
Semua meja diruangan ini pasti berwarna
coklat.
·
Semua daun pasti berwarna hijau.
b. Kondisional
adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya.
Proposisi dapat dibedakan ke dalam
2 jenis, yaitu : Proposisi kondisional dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional :
·
Jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi
kondisional hipotesis :
·
Jika harga BBM turun maka rakyat akan
bergembira.
Contoh proposisi
kondisional disjungtif :
·
Irfan bahdim pemain bola atau bintang
iklan.
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Positif
(alternatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan
antara subjek dan predikat.
Contoh :
·
Semua dokter adalah orang pintar.
·
Sebagian manusia adalah bersifat social.
b. Negatif
adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak
mempunyai hubungan.
Contoh :
·
Semua harimau bukanlah singa
·
Tidak ada seorang lelaki pun yang
mengenakan rok.
Berdasarkan kuantitas, proposisi dapat dibedakan ke
dalam 2 jenis, yaitu :
a. Umum
adalah predikat proposisi membenarkan dan mengingkari seluruh subjek.
Contoh :
·
Semua gajah bukanlah kera
·
Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b. Khusus
adalah predikat poroposisi hanya membenarkan atau mengakhiri sebagian
subjeknya.
Contoh :
·
Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
·
Tidak semua mahasiswa pandai menyanyi.
3. Definisi
Silogisme dan Jenis-Jenis Silogisme beserta contohnya.
Silogisme
merupakan proses penalaran dimana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik
suatu proposisi baru (berupa konklusi).
Macam-macam
Silogisme :
1. Silogisme
Kategorial
Silogisme
kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang
ketegoris. Premis mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor/
Contoh
:
·
Premis mayor : Tidak ada manusia yang
kekal
·
Premis minor : Socrates adalah manusia
·
Kesimpulan : Socrates tidak kekal
2. Silogisme
Hipotesis
Silogisme hipotesis yaitu silogisme
yang terdiri atas premis mayor yang berposisi konditonal hipotesis. Konditional
hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, kesimpulannya
membenarkan konsekuen.
Contoh :
·
Premis mayor : Jika tidak ada air,
manusia akan kehausan.
·
Premis minor : Air tidak ada
·
Kesimpulan : Manusia akan kehausan.
3. Silogisme
alternatif
Silogisme alternatif yaitu
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatif nya. Simpulannya akan menolak alternatif yang
lain.
Contoh :
·
Premis mayor : Nenek Sumi berada di
Bandung atau Bogor
·
Premis minor : Nenek Sumi berada di
Bandung.
·
Kesimpulan : Jadi, Nenek Sumi tidak
berada di Bogor.
Sumber
:
Hadi
, Abdul. 2014. Penalaran, Proposisi, dan Silogisme. Bandung
Sucipto,
Adi. 2014. Aspek-aspek dalam Bahasa Indonesia. Cirebon
Zaenal
Arifin, S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademika pressindo